THE BASIC PRINCIPLES OF BAPAKLU NGENTOD

The Basic Principles Of BAPAKLU NGENTOD

The Basic Principles Of BAPAKLU NGENTOD

Blog Article



Ada rahasia dibalik rahasia. Begitu bodohnya diriku sampai tidak mencium kebusukan yang ada tepat didepan hidungku. Bahkan aku tidak menerka gelagatnya. Yang nampak biasa saja. Namun mereka selalu mengerjakan orgasme bersama sama. Sekali lagi aku tertipu sebelum menipu.

“ibu sedang pergi ke rumah nenek sayang”57699Please regard copyright.PENANAwRF6B1fW8R

meninggalkan mereka berdua dengan berbagai8964 copyright protection8788PENANA63oK2ZSVFn 維尼

bicarakan. Bilang saja kalau kamu udah maafin8964 copyright protection8788PENANAAyllhDccAo 維尼

Cerita ini berawal dari kenakalan papa tiri dan kepasrahan diriku. Perkenalkan namaku Vina, usiaku eighteen tahun. Aku sekarang duduk bangku SMU dikota medan. Suatu hari aku mendapat pengalaman yang tentunya baru untuk gadis seukuranku.

“Oh gitu? Ya udah Ayah istirahat dulu sana…” kataku sambil menutup pintu lalu menguncinya kembali.

Aku memanfaatkan waktu ini untuk beristirahat sebentar karena beliau sendiri katanya butuh waktu beberapa menit untuk mengumpulkan spermanya. Aku dan Ayah menghimpun kembali tenaga yang cukup terkuras.

Malah aku sudah berani memberikan perlawanan. Lidah Papa yang masuk ke rongga BAPAKLU NGENTOD mulutku langsung kuhisap. Papa juga begitu. Kalau tidak memikirkan Mama yang berada di dapur, mungkin kami akan melakukannya lebih panas lagi.

Aku diam saja tidak ingin menggubris. Walaupun sayang untuk melepaskan Om Andri karena dia adalah lelaki idaman. Apa boleh buat,rasa suka BAPAKLU NGENTOD tidak bisa dipaksa. Anggap saja perkenalan dengannya adalah bonus.

"Tersangka MD kami tahan karena usianya sudah dewasa. Sedangkan tiga lainnya karena masih di bawah BAPAKLU NGENTOD umur kami kenakan wajib lapor seminggu dua kali," jelasnya.

Ayah dan anak itu BAPAKLU NGENTOD tentu saja terkejut bukan8964 copyright protection8788PENANAjfaWS0cGfx BAPAKLU NGENTOD 維尼

Aku hanya diam saja diperlakukan seperti ini. Belum sempat aku berpikir atau berbuat sesuatu, tiba tiba wajah Ayah sudah berada sangat dekat dengan wajahku hingga membuatku menahan nafas.

Apalagi kondisiku setengah bugil. Belum lagi terjawab, tangan kanan Papa memegang daguku, sementara sebelah lagi tetap menggenggam tanganku dengan hangat. Ia angkat daguku dan aku menengadah ke wajahnya.

Seolah tidak ingin menunggu jawaban dariku, tangan kanan Ayah mulai memegang daguku. Sementara tangannya yang sebelah lagi menggenggam tanganku, yang masih dalam keadaan memegang handuk, dengan penuh kehangatan.

Report this page